sumber gambar: www.logsoku.com |
Berbahagialah jika kita terlahir sebagai Muslim, karena kita memiliki modal untuk menjadi generasi unggul atas jaminan Allah Ta’ala dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Generasi yang sudah terbukti berhasil memakmurkan bumi dengan keselamatan, kasih sayang, dan kesejahteraan. Generasi yang-bahkan-disebut oleh seorang orientalis Kristen sebagai kaum yang modern.
Ialah seorang lulusan Universitas Harvard, Robert N. Bellah. Di dalam bukunya, Beyond Belief, Bellah mengatakan, “Di bawah kepemimpinan Muhammad, masyarakat Arab telah membuat langkah maju yang mencolok dalam hal kompleksitas sosial dan kapasitas politiknya.”
Dalam kepemimpinan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kaum Muslimin menjelma menjadi pencetus peradaban yang mampu menandingi bahkan menggantikan imperium-imperium raksasa sebelumnya, Romawi dan Persia. Dalam catatan sejarah, oleh para Khalifah kaum Muslimin, bahkan kepemimpinan Islam bisa menyebar, mencakup dua pertiga belahan bumi.
“Ketika struktur yang dibentuk pada masa Nabi itu diperluas oleh para Khalifah yang awal untuk memberikan organisasional bagi imperium dunia, maka yang diperoleh adalah suatu hal yang benar-benar modern untuk tempat dan masa itu.” lanjut Bellah sebagaimana dikutip oleh Udo Yamin Efendi Majdi dalam Quranic Quotient.
Bukan hanya alasan-alasan politik yang identik dengan cara mengatur kepentingan banyak orang, kaum Muslimin disebut maju oleh Bellah karena alasan-alasan lainnya. Ujarnya, “Masyarakat Islam generasi awal dapat disebut modern dalam hal tingginya tingkat komitmen, keterlibatan, dan partisipasi dari segenap lapisan masyarakat.”
Kemajuan-kemajuan itu juga dinilai dari proses yang dilakukan oleh kaum Muslimin dalam memilih pemimpinnya. Ialah lantaran karakter kebaikan yang universal, bukan berdasarkan keturunannya.
“Masyarakat Islam generasi awal,” pungkas Bellah, “juga modern dalam hal keterbukaan posisi pemimpinnya untuk dapat dinilai kemampuannya berdasarkan landasan-landasan universalistik, dan hal itu disimbolkan oleh upaya untuk melembagakan jabatan pucuk pimpinan yang tidak berdasarkan garis keturunan (monarki).”
Apa yang disampaikan oleh seorang orientalis Kristen ini, hendaknya kita perhatikan dengan cermat. Pasalnya, kaum Muslimin terlalu minder dan cenderung sibuk dengan konflik ‘dapur’ rumahnya. Kaum Muslimin sibuk dengan berdebat, padahal ada begitu banyak pekerjaan yang menunggu diselesaikan.
Padahal, yang dilakukan oleh generasi awal umat ini adalah pekerjaan mulia, menjadi soko guru bagi peradaban dunia. Mari, kembali rebut piala peradaban itu!
Wallahu a’lam.
0 Response to "Orientalis Kristen: Kaum Muslimin itu Modern!"
Post a Comment