Ahmad Dani: Radikalisme Bisa Tumbuh setiap Jumatan

Jakarta.  Aksi bom yang menimpa kawasan jalan MH Thamrin, jakarta membuat banyak pihak angkat bicara dan memberikan analisanya dari berbagai macam sudut pandang.

Tak terkecuali seorang musisi  tanah air, Ahmad Dhani yang dengan tegas mengatakan bahwa doktrin radikalisme dapat tersebar ke masyarakat luas melalui khotbah dalam Shalat Jumat.

Dhani beralasan bahwa siapa saja bisa menjadi khatib jumat dan bebas menyebarkan paham yang dianutnya. Oleh sebab itu, ia pun berharap akan adanya penertiban terhadap khatib Salat Jumat.

“Kita kalau mengendarai motor harus punya SIM, sementara kalau mau jadi khatib Jumat nggak ada surat izinnya. Semua orang bisa jadi khatib Jumat. Bayangkan saja ketika yang jadi khatib itu penganut Islam radikal,” tuturnya saat ditemui di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (17/01/16), sebagaimana dikutip dari tribunnews.com

Suami Mulan Jameela itu pun meyakini bahwa kalau penertiban ini tidak dilakukan sejak dini, maka peristiwa pengeboman akan kembali terjadi. “Kalau selama ini nggak ada penertiban (khatib), mungkin dua, tiga, atau sepuluh tahun lagi bakal ada bom lagi,” katanya.

Ayah dari Al, El, dan Dul itu menganggap bahwa masalah penertiban ini  tak pernah terlintas di benak para petinggi negara.

“Negara ini nggak sempet berpikir sampai segini, bahwa radikalisme itu bisa tumbuh setiap Jumatan (Salat Jumat),” ucapnya.

0 Response to "Ahmad Dani: Radikalisme Bisa Tumbuh setiap Jumatan"

Post a Comment